Friday 10 April 2015

Putus Asa (STRESS) & Penyakit Jantung

Putus Asa (STRESS) & Penyakit Jantung

Menurut Centers for Disease Control, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Sementara itu stress atau depresi juga akrab dengan penduduk dewasa di Amerika. Kedua penyakit ini mungkin tampak tidak berhubungan, kenyataannya mereka saling terkait. Hubungan antara kedua penyakit ini kompleks. Penelitian yang dilakukan lebih dari dua puluh tahun terakhir telah menunjukkan bahwa pasien yang mengidap penyakit jantung lebih rentan menderita stress, dan penderita stress cenderung berpotensi memiliki penyakit jantung dibanding orang sehat, berdasarkan National Institute of Mental Health(NIMH).

Fakta Mengenai Stress atau Depresi

Stress atau depresi adalah suatu kondisi medis yang secara serius dapat mempengaruhi emosi dan pikiran serta kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Stress seringkali ditimbulkan karena fungsi otak yang abnormal akibat kurangnya Serotonins atau bahan kimia dalam otak yang mempengaruhi susana hati. Penyebab lain stress mungkin termasuk riwayat keluarga, tingginya tingkat tekanan dan pengaruh obat.
Beberapa gejala umum dari stress atau depresi meliputi:
  • Perasaan sedih yang terus menerus, putus asa, rasa bersalah atau pesimis.
  • Berkurangnya minat terhadap hobi yang dulunya terasa menyenangkan
  • Menurunnya energi atau kelelahan.
  • Kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan atau mengingat sesuatu.
  • Insomnia atau tidur berlebihan
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan, baik kehilangan maupun bertambah berat badan.
  • Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.
  • Gelisah atau gampang marah.

Fakta Mengenai Penyakit Jantung

Jantung membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang konstan yang dibawa oleh darah melalui arteri koroner. Jika arteri ini menyempit atau tersumbat, jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup. Hal ini bisa menimbulkan rasa sakit pada dada atau lengan kiri dan bahu yang disebut Angina Pektoris (angin duduk). Ketika pasokan darah sama sekali berhenti, hasilnya adalah serangan jantung.
Penyakit jantung bisa dengan mudah dipersepsi salah sebagai penyakit lain, terutama pada wanita. Banyak orang salah menterjemahkan tanda-tanda peringatan dini sebagai gangguan pencernaan, otot ketarik dan stress. Namun pada kasus tertentu, penyakit jantung tidak menimbulkan gejala apapun hingga timbulnya serangan jantung.
Beberapa gejala umum dari penyakit jantung, diantaranya:
  • Sakit di dada dan sesak napas.
  • Perasaan sesak, berat atau terbakar di daerah dada biasanya di belakang tulang dada.
  • Nyeri atau kaku pada leher, rahang atau lengan.
Beberapa faktor yang berkontribusi pada timbulnya penyakit jantung antara lain tingginya tingkat kolesterol, tekanan darah tinggi, obesitas, faktor keturunan dan merokok. Anda bisa mengontrol beberapa faktor dengan berolahraga secara teratur, mengatur pola makan yang sehat dan tidak merokok. Penyakit jantung juga bisa diatasi dengan pengobatan dan untuk beberapa kasus melalui pembedahan untuk melancarkan arteri yang tersumbat.  

Hubungan Antara Penyakit Jantung dan Stress

Ada banyak hubungan antara dua penyakit tersebut. Antara satu dengan lainnya bisa saling berkontribusi terhadap perkembangan satu sama lainnya, juga saling menggangu pengobatannya. Dibawah ini adalah beberapa penemuan terkemuka hasil studi dua dekade terakhir:
  • Stress dapat mempengaruhi irama jantung, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gumpalan darah dan menyebabkan peningkatan tekanan hormon secara kronis. Menurut American Heart Association ,ditemukan bahwa stress bisa menyebabkan orang menjadi kurang memperhatikan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan.
  • Sress sering terlihat pada orang-orang yang pernah terkena serangan jantung atau yang pernah menjalani Cardiopulmonary Bypass Surgery (pengalihan fungsi jantung dan paru-paru selama operasi). Data dari NIMH menunjukan bahwa 1 dari 3 orang yang selamat dari serangan jantung pernah bertarung dengan stress selama masa pemulihan.
  • Stress akan membuat orang yang mengidap penyakit jantung jadi lebih sulit untuk menjalankan pengobatannya dan mematuhi pola makan sesuai resep dokter dan olahraga rutin. Hasilnya, orang yang mengidap stress sekaligus penyakit jantung akan diprediksi lebih lama sembuh (data dari Cleveland Clinic Journal of Medicine). Selain itu orang dengan penyakit jantung cenderung lebih negatif terhadap prediksi tersebut, yang mana akan memperburuk stress nya juga. 
  • Penyakit jantung dan stress adalah penyakit yang serius. Untungnya, dua penyakit tersebut seringkali dapat dikendalikan melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup. Jika Anda pernah didiagnosa mengidap salah satu atau bahkan dua kondisi tersebut, konsultasikan baik-baik dengan dokter Anda untuk menemukan pengobatan dan pilihan gaya hidup yang tepat.
Sumber : Quaker

0 komentar: