Friday 27 February 2015

Catatan Seorang Anak Kepada Ibunya

Catatan Seorang Anak Kepada Ibunya


Ibu....

Betapa Sucinya namamu.
Betapa Indahnya wajahmu.
Betapa tulusnya cinta dan kasihmu kepadaku.

Jasamu takkan pernah ku lupa.
Kau telah besarkanku dengan kerja kerasmu.
Dan kau telah merawatku dengan keikhlasan dan ketulusan hatimu.
Jaga dirimu baik-baik disana.
Aku pasti kembali.
Dan memeluk ibu lagi.
Kini aku merasakan betapa berartinya dirimu di dalam hidupku.

Maafkan aku ibu.
Dulu disaat aku meminta sesuatu.
Dan kau tidak memberinya.
Aku marah padamu.
Aku marah tanpa memikirkan perasaanmu.
Aku marah ketika masakanmu kurang enak di lidah.
Dan aku hanya bersantai saat kau sedang bersusah payah.

Meskipun demikian.
Engkau tetap merawatku saat aku sakit dengan penuh kasih sayang.
Tidak ada rasa sedikit kebencian yang ada di dirimu kepadaku.
Maafkan aku ibu....

Kini saat aku jauh darimu.
Aku merasakan betapa aku sangat kehilanganmu.
Tiada lagi yang merawatku ketika aku sakit.
Juga tidak ada yang perhatikanku memberi kasih sayang.
Di sini aku harus hidup tanpamu ibu...

Dulu kau adalah matahariku.
Kau adalah rembulan yang menerangi hidupku.
Tapi kini, kini siapalah yang menghilangi setiap dukaku.
Pada siapa aku mengadu ibu......?

Jaga kesehatanmu disana.
Karena di saat aku pulang nanti.
Aku ingin melihat ibu lagi.

Aku sudah kehilangan seorang ayah.
Dan aku tidak ingin kehilangan sosok seorang ibu di dalam hidupku.
Hanya engkau yang aku punya ibu......

Ibu......
Maafkan aku atas dosa-dosaku.
Doakan aku agar aku betah disini.
Agar aku bisa membahagiakanmu.
Dan bisa membalas semua jasa-jasamu.
Meskipun kau tidak mengharapkan balasan dariku.
Aku rela membuang masa remajaku demi ibu bahagia.
Dan bisa membuat ibu tersenyum.

Doakan kita ibu.....
Agar kita bisa pertemukan kita lagi.
Doakan kita ibu.....
Agar kita bisa berkumpul seperti sedia kala.
Doamu Menyertaiku.

0 komentar: