Wednesday, 25 March 2015

Tua Belum Tentu Dewasa

Tua Belum Tentu Dewasa
 


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa usia makin hari makin bertambah dan seiring dengannya jatah hidup kita di dunia yang fana ini pun makin berkurang. Alangkah bahagianya bagi mereka yang pada usia senja/tuanya dapat menikmati hari-hari bahagia bersama keluarga tercinta, anak cucu dan karib kerabat tanpa direpotkan dan dipusingkan dengan urusan keduniaan lagi. Jadi benar-benar menikmati hasil dari jerih payah yang selama ini telah dilakukan kala usia muda.
Namun taukah anda, tua bukan berarti orang itu dewasa. Tua itu pasti karena itu berkaitan dengan usia seseorang, tapi dewasa belum tentu karena dewasa merupakan suatu proses kematangan dalam berfikir dan berprilaku.

1. Dia menerima dirinya sendiri
Eksekutif yang paling efektif adalah ia yang mempunyai pandangan atau penilaian baik terhadap kekuatan dan kelemahannya. Ia mampu melihat dan menilai dirinya secara obyektif dan realistis. Dengan demikian ia bisa memilih orang-orang yang mampu membantu mengkompensasi kelemahan dan kekurangannya. Ia pun dapat menggunakan kelebihan dan bakatnya secara efektif, dan bebas dari frustasi-frustasi yang biasa timbul karena keinginan untuk mencapai sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dalam dirinya.
Orang yang dewasa mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik. Ia tidak berkepentingan untuk menandingi orang lain, melainkan berusaha mengembangkan dirinya sendiri. Abraham Maslow berkata, “Orang yang dewasa ingin menjadi yang terbaik sepanjang yang dapat diusahakannya.” Dalam hal ini dia tidak merasa mempunyai pesaing-pesaing.

2. Dia menghargai orang lain
Eksekutif yang efektif pun bisa menerima keadaan orang lain yang berbeda-beda. Ia dikatakan dewasa jika mampu menghargai perbedaan itu, dan tidak mencoba membentukorang lain berdasarkan citra dirinya sendiri. Ini bukan berarti bahwa orang yang matang itu berhati lemah, karena jika kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri seseorang itu sudah sedemikian mengganggu tujuan secara keseluruhan, ia tak segan memberhentikannya. Ukuran yang paling tepat dan adil dalam hubungan dengan orang lain bahwa kita menghormati orang lain adalah ketiadaan keinginan untuk memperalat atau memanipulasi orang lain tersebut.

3. Dia menerima tanggung jawab
Orang yang tidak dewasa akan menyesali nasib buruk mereka. Bahkan mereka berpendapat bahwa nasib buruk itu disebabkan oleh orang lain. Sedangkan orang yang sudah dewasa malah mengenal dan menerima tanggung jawab dan pembatasan-pembatasan situasi dimana ia berbuat dan berada.
Tanggung jawab adalah perasaan bahwa seseorang itu secara individu bertanggung jawab atas semua kegiatan, atau suatu dorongan untuk berbuat dan menyelesaikan apa yang harus dan patut diperbuat dan diselesaikan. Mempercayakan nasib baik pada atasan untuk memecahkan persoalan diri sendiri adalah tanda ketidakdewasaan. Rasa aman dan bahagia dicapai denganmempunyai kepercayaan dalam tanggung jawab atas kehidupan sendiri.

4. Dia percaya pada diri sendiri
Seseorang yang matang menyambut dengan baik partisipasi dari orang lain, meski itu menyangkut pengambilan keputusan eksekutif, karena percaya pada dirinya sendiri. Ia memperoleh kepuasan dari prestasi dan hal-hal yang dilaksanakan oleh anak buahnya. Ia memperoleh perasaan bangga, bersama dengan kesadaran tanggung jawabnya, dan kesadaran bahwa anak buahnya itu tergantung pada kepemimpinannya.
Sedangkan orang yang tidak dewasa justru akan merasa sakit bila ia dipindahkan dari peranan memberi perintah kepada peranan pembimbing, atau bila ia harus memberi tempat bagi bawahannya untuk tumbuh. Seseorang yang dewasa belajar memperoleh suatu perasaan kepuasan untuk mengembangkan potensi orang lain.

5. Dia sabar
Seseorang yang dewasa belajar untuk menerima kenyataan, bahwa untuk beberapa persoalan memang tidak ada penyelesaian dan pemecahanyang mudah. Dia tidak akan menelan begitu saja saran yang pertama. Dia menghargai fakta-fakta dan sabar dalam mengumpulkan informasi sebelum memberikan saran bagi suatu pemecahan masalah. Bukan saja dia sabar, tetapi juga mengetahui bahwa adalah lebih baik mempunyai lebih dari satu rencana penyelesaian.

6. Dia mempunyai rasa humor
Orang yang dewasa berpendapat bahwa tertawa itu sehat. Tetapi dia tidak akan menertawakan atau merugikan/melukai perasaan orang lain. Dia juga tidak akan tertawa jika humor itu membuat orang lain jadi tampak bodoh. Humor semestinya merupakan bagian dari emosi yang sehat, yang memunculkan senyuman hangat dan pancaran yang manis. Perasaan humor Anda menyatakan sikap Anda terhadap orang lain. Orang yang dewasa menggunakan humor sebagai alat melicinkan ketegangan, bukan pemukul orang lain.

7. Dia mempunyai ketabahan, keuletan, dan daya tahan
Orang dewasa bukannya orang yang bebas dari beban. Namun dia selalu mampu bangkit dari goncangan-goncangan hodup, dan tidak berpura-pura seolah-olah semuanya baik. Dia menerima kenyataan bahwa rasa sakit harus dipikul, kesalahan harus diperbaiki, dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk menyesali keadaan. Kegagalan mungkin meremukkan orang yang lemah, namun bagi orang yang dewasa, kegagalan menjadi pelajaran yang berharga.

8. Dia dapat membuat keputusan-keputusan
Orang yang dewasa, meski harus dengan sabar mengumpulkan fakta untuk memecahkan persoalan, dapat mengambil keputusan berdasarkan data-data yang kurang lengkap. Dia sadar bahwa terkadang dia harus mengambil tindakan berdasarkan keyakinan terhadap dirinya sendiri. Dia bersedia memikul resiko , namun tetap berdasarkan perkiraan-perkiraan yang terbaik yang dapat diperolehnya. Dia tahu, jika harus menunggu semua kepastian, mungkn sekali dia akan ketinggalan kereta.

9. Dia memiliki integritas
Seseorang yang matang bukanlah orang yang mudah beralih dan menyimpang karena keinginan-keinginan yang muncul tiba-tiba, namun ia dapat beralih dari satu topik ke topik lain tanpa menjadi kacau atau bingung. Dia bukan orang yang menyerak-nyerakkan energinya sia-sia.

10. Dia senang bekerja
Seseorang yang beremosi sehat dan berkepribadian matang tahu bagaimana menikmati pekerjaanya. Dia jarang bermalas-malasan. Dia menghargai pekerjaanya sehingga mendapatkan kepuasan dalam melakukan sesuatu yang baik.
Namun semikian banyak orang yang bekerja sebagai bentuk pelarian atau persembunyian dari persoalan berat dan kekecewaan dalam kehidupan pribadinya. Dorongan yang tidak sehat ini memang bisa membuat perusahaan tempat mereka bekerja mendapaatkan keuntungan, tetapi tidak adil bagi diri mereka sendiri.

11. Dia mempunyai prinsip-prinsip yang kuat
Seseorang yang matang dan dewasa tidak mudah menyerah dalam memegang teguh prinsip-prinsipnya, namun ia luwes jika itu bukan untuk kepentingan pribadinya. Dia mempunyai perasaan nilai yang kuat yang menjadi pembimbingnya dalam betingkah laku. Bagi mereka yang dewasa, perusahaan dipandang sebgagai sebuah makhluk hidup yang perlu untuk diasuh dan dilindungi. Ini menjadikan mereka begitu kerad dalam menghadapi orang lain jika keberadaan perusahaan perlu diselamatkan.

12. Dia seimbang
Seseorang yang sudah berkepribadian dewasa akan hidup dalam suatu kehidupan yang berkeseimbangan. Dia sanggup bekerja keras namun juga mampu melepaskan diri dari tekanan-tekanan serta menikmati waktu senggangnya. Dia menyadari perannya dalam perspektif yang lebih besar dan luas..

Bagaimana mengukur kedewasaan Anda ?
Kedewasaan adalah proses menjadi (a process of becoming). Untuk menilai tingkat kedewasaan Anda sendiri, Anda perlu melihat dan mencari tanda-tanda pertumbuhan. Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan jawablah dengan “ya” atau “tidak”. Ingat, tidak ada skor dan tidak ada juga jawaban benar atau salah. Daftar pertanyaan ini dapat membantu Anda melihat diri Anda sendiri secara obyektif. Bila Anda mampu melakukannya, Anda sudah melangkahkan kaki menuju langkah petama yang penting bagi pendewasaan diri Anda; yaitu menerima diri sendiri.Ciri-ciri orang dewasa dapat diketahui yaitu:
1. Selalu bertanggung jawab atas apa yang diperbuat
2. Mampu menghadapi tantangan dengan baik meskipun gagal tetapi tidak menyerah
3. Dapat bersyukur dimasa-masa sulit,biasanya orang yang masih labil akan sulit bersyukur dimasa-masa sulit yang ada malah memberontak
4. Dapat mengubah kekurangan menjadi kelebihan.Tentunya hal ini diawali dari sikap bersyukur terlebih dahulu
5. Memberikan yang terbaik sangat melakukan tindakan
6. Dapat berpikir bijak walaupun di situasi sulit
7. Dapat mengontrol amarah saat ada sesuatu yang menyakitkan hati
8. Tidak gegabah dan selalu berpikir matang sebelum bertindak
9. Dapat memanfaatkan situasi untuk hasil yang lebih baik
10. Memiliki prinsip hidup yang kuat

Dari 10 ciri-ciri diatas,sudah berapa ciri-ciri yang menyerupai kehidupan anda?
Jika ada 5 ciri-ciri diatas dalam diri anda,berarti anda sudah dewasa.Tetapi bila belum ada 5 dari ciri-ciri diatas,berarti anda belum dewasa.
Be smart . . tetap lah temukan jadi diri anda sampai anda merasa sudah benar-benar dewasa.


Sumber : kata sejuk

0 komentar: